Seperti langit cerah
Terkoyak oleh petir
Jiwaku merengkuh lirih
Jiwaku merengkuh lirih
Sesaat kau kan pergi
Manisnya cinta bercampur pahit dan getir
Bayangan dirimu seakan abadi terukir
Kepergian mu membuat ku kuatir
Bayangan dirimu seakan abadi terukir
Kepergian mu membuat ku kuatir
dengan segala cemas yang bergemi
Jeritan dan rintih tiada arti
Jiwaku kosong ketika kau pergi
Aku sekarang sendiri
Menatap langit dengan air mata tak henti
Langit pun merintih tiada henti
Menggantikan aku yang lelah menanti
Hampa mendera diriku
Dendam marah dan benci meliputi auraku
Masih teringat jelas di benakku
Kau serahkan aku sebagai sandaran hati mu
Sayatan demi sayatan ku terima
Seluruh jiwaku terluka
Kau melihatku dengan mata terbuka
Tanpa mengucap sepatah kata
Kini aku hanya bisa mendengar nafasku
Yang terengah-engah
Hampa mendera diriku
Dendam marah dan benci meliputi auraku
Masih teringat jelas di benakku
Kau serahkan aku sebagai sandaran hati mu
Sayatan demi sayatan ku terima
Seluruh jiwaku terluka
Kau melihatku dengan mata terbuka
Tanpa mengucap sepatah kata
Kini aku hanya bisa mendengar nafasku
Yang terengah-engah
Mengais setitik hidup yang hampir sirna
Kusam hilang di telan oleh sang waktu
Kusam hilang di telan oleh sang waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar